Bahaya Penggunaan Anonymous Chat Pada Telegram

Viewers

 

Aplikasi Telegram. Foto: Pixabay.com


Anonymous merupakan salah satu fitur yang disediakan telegram dimana pengguna dapat berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal secara acak. Pada dasarnya, anonymous hanya sebatas fitur untuk menambah kenalan atau menjalin pertemanan. Bonusnya, siapapun juga berkesempatan mendapatkan pasangan.

Namun di balik itu, anonymous memiliki sisi negatif dimana bagi pengguna telegram dianggap hal biasa. Anonymous sering kali dijadikan ladang oleh para pengguna tidak bertanggung jawab dalam mencari hal berbau pornografi dan dewasa.

Dalam proses kerjanya, pengguna biasanya mencari rekan yang memiliki tujuan yang sama. Interaksi yang dilakukan mulai dari saling mengirim gambar, video, pesan suara, dan panggilan suara atau video dengan konteks vulgar dan dewasa.

Sebelum melancarkan aksi, masing-masing pengguna akan membuat kesekapatan terkait harga maupun ketentuan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Harga yang ditawarkan kisaran 50 ribu hingga 250 ribu, tergantung permintaan dari yang bersangkutan.

Kekurangan dari anonymous juga terletak dari pengguna nakal yang tak ayal mengirim secara tiba-tiba gambar maupun video singkat tak senonoh. Selain itu, tipuan bermodus ingin berteman tetapi memiliki maksud tertentu juga harus lebih diperhatikan agar tidak terperangkap jebakannya.

Di dalam anonymous sendiri, ada beberapa kata kerja yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Seperti /search untuk mencari partner, /stop untuk menghentikan percakapan, dan /delete untuk menghapus percakapan.

Media sosial merupakan jembatan dalam beriteraksi dengan banyak orang secara virtual. Dalam proses dan penggunaannya, nyatanya masih banyak pengguna yang tidak sejalan dengan fungsi dari media sosial yang sebenarnya. Bijak dalam bermedia sosial dan senantiasa harus lebih berhati-hati.


Komentar

Populer

Mengenal Budaya Islam Ala Al-Jazair

Keren! Pandawara Grup Diundang ke Denmark, Untuk Belajar Daur Ulang Sampah

Generasi Muda, Era Digital, dan Politik